I'll Stand by You Part. 5

Thursday, December 6, 2012

I'll Stand by You 
Part 5: Me, and my new job
*** 
~Ikhsan POV~

"Aldo... Serius nih tempatnya?" tanyaku dengan kedua mata yang terbuka lebar. Aldo hanya tersenyum sambil keluar dari mobilnya.

"Yoi, cozy banget kan tempatnya?" kini ia sudah mengunci mobilnya dan berjalan memasuki cafe tersebut. "Ayo masuk, kakak aku udah nunggu tuh..hehe,"

Gila, ini sih udah gak termasuk cozy lagi.. Tapi udah diatas mewah! Lihat saja dari penampilan depan cafe ini, tidak terlihat seperti cafe, melainkan seperti sebuah rumah ala-ala belanda. Apalagi dengan halaman yang luas dan asri, benar-benar terlihat mewah.

Bahkan baru selangkah saja aku memasuki cafe ini, rasanya tuh... Aku tak pantas untuk berada di tempat seperti ini T.T apalagi pakaianku biasa banget, jadi grogi nih aku.

"Aldo, kamu udah dateng?" tanya seorang wanita yang kini berada di hadapan aku dan Aldo. Wuah, cantiknya! Dia kakak kandungnya Aldo ya? Cantik banget.. Rambutnya panjang dan lurus, tubuhnya juga putih dan tinggi, seperti model! "Lho? Kamu Ikhsan ya? Sahabatnya Aldo waktu kecil?" tanya wanita itu dengan senyuman yang manis.

"A-ah, iya kak. Aku Ikhsan," ujarku malu-malu sambil mengulurkan tangan kananku kearahnya.

"Aku Reisha, kakaknya Aldo," balasnya dengan sangat ramah. Setelah itu, aku dan Aldo digiring oleh kak Reisha untuk memasuki sebuah ruangan. Dan setelah ruangan itu terbuka, terlihat seorang Pria tampan yang tengah menikmati secangkir kopi.

"Permisi, Pak Arya. Kedua lelaki ini yang pernah saya bicarakan ke Bapak. Mereka ingin bertemu dan mendiskusikan soal pekerjaannya ke Bapak.." ujar kak Reisha dengan sopan. Wah, dia terlihat beribawa sekali, gak beda jauh sama putri-putri bangsawan.

"Oh jadi kamu Ikhsan ya? Sama Aldo adiknya Reisha? Silahkan masuk! Silahkan duduk disini!" ternyata manager cafe ini ramah banget. Aku dan Aldo pun segera duduk dihadapannya, sedangkan kak Reisha keluar ruangan karena ingin melanjutkan pekerjaannya. Pak Arya menyambut kami dengan penuh semangat.

Yep, kali ini Aldo sedang berusaha untuk memberiku sebuah pekerjaan baru. Untungnya, kakaknya yang bernama Reisha bekerja disebuah cafe dan cafe tersebut sedang mencari penyanyi baru untu menyanyi di cafe itu.

Aldo pernah ingat kalau aku pintar menyanyi. Ya... Walaupun aku belum pernah menunjukkan bakatku itu di depan umum, tapi aku bisa menyanyi kok. Karena Pak Arya ragu dengan kemampuanku, aku disuruh Pak Arya untuk menyanyikan sebuah lagu dihadapannya. Dan akupun mulai bernyanyi didampingi oleh iringan gitar Aldo...

Remember when oleh Avril Lavigne, itulah lagu yang aku nyanyikan sekarang. Pak Arya tersenyum melihat penampilanku, dan setelah aku selesai bernyanyi, dia bergumam 'bagus, bagus' sambil menepuk kedua tangannya berkali-kali.

"Bagaimana kalau kalian membentuk duo?" tanya Pak Arya dengan cengiran khasnya. "Jadi begini, Ikhsan yang bernyanyi. Lalu ada Aldo yang bermain gitar dan menjadi background vocal, bagaimana?"

Tawaran Pak Arya langsung Aldo terima dengan senang hati. Akupun juga senang! Karena kalau sendirian dipanggung rasanya gimana gitu... Dan setelah kami menyetujuinya. Pak Arya memberikan tes yang kedua. Yaitu ketika pukul telah menunjukkan angka 7 malam, aku dan Aldo diberikan kesempatan untuk tampil perdana didepan para penonton. Dan jika ada 10 orang yang standing-applause melihat pertunjukkan kami, maka kami sudah resmi menjadi penyanyi cafe ini.

Alhamdulillah yah, aku gak ada penyakit demam panggung. Jadi aku nggak terlalu deg-degan buat tampil menyanyi di depan para pengunjung cafe ini. Aldo pun mempunyai rasa percaya diri yang sama sepertiku.

"Udah siap?" tanya Aldo dengan senyuman khasnya. Akupun membalas senyumannya dengan lebar. Tentu saja aku sudah siap!

Ketika sang MC sudah memberikan kami izin untuk maju keatas panggung, aku dan Aldo dengan santainya berjalan diatas panggung dan segera menempatkan diri ditempat masing-masing. Sebelum aku bernyanyi, aku menyapa para penonton... Dan langkah pertamapun sukses, karena para penonton menyambutku dengan sangat ramah. Lalu setelah suasana sudah diam kembali, Aldo mulai memainkan jemarinya di gitar kesayangannya. Dan dalam hitungan detik, aku segera melantunkan sebuah lagu....

Alangkah indahnya pelangi disana
Namun ia akan pergi
Termakan sang malam
Saat senja mulai tenggelam

Dia akan pergi
Tapi ku tak rela
Dia akan terbawa mimpi
Ingat aku yang kan setia menunggu
Setia mencarimu

Alangkah sejuknya memandang pelangi
Namun ia akan pergi
Seberkas cahaya perlahan memudar
Menghilang

Dia akan pergi
Tapi ku tak rela
Dia akan terbawa mimpi
Ingat aku yang kan setia menunggu
Setia mencari sosok indahmu

Pelangi, pelangi
Jangan kau menghilang
Pelangi, pelangi
Jangan kau tinggalkan aku

Tak'kan melupakanmu... Tak'kan pernah.... Sayang....


Lagu PELANGI oleh BLACKHEART sudah selesai kulantunkan. Tapi... Kenapa semuanya malah bengong melihatku? A-apa suaraku jelek ya!? Gimana ini? Apa segitu jeleknya suaraku sampai tidak ada satupun yang tepuk tangan?

Plok...plok....

Terdengar suara seseorang yang sedang menepuk kedua tangannya.

Plok! Plok! Plok! Plok! Plok!

Dan kini... Semua para pengunjung cafe berdiri dari tempat duduknya dan memberikan tepukan tangan yang sangat meriah.

"Encore! Encore! Encore!"

Kedua pipi putihku kini memerah karena teriakan para penonton. Aku langsung menoleh kearah Pak Arya dan kak Reysha yang sedang berdiri disamping panggung, mereka hanya tersenyum lebar dan memamerkan ibu jari mereka. Setelah itu aku menatap wajahnya Aldo, dia tersenyum sambil menganggukan kepalanya.

Aku dan Aldo kembali melantunkan sebuah lagu di minggu malam yang indah ini. Sepertinya aku cocok dengan pekerjaanku yang sekarang, apalagi ditemani dengan Aldo. Yah... Walaupun pastinya aku bakal kangen banget sama para dancer dan Pak Heru.

Tapi aku berharap, semoga pekerjaan baruku ini dapat berjalan dengan lancar. Aku sangat menyukainya. Aldo memang sahabatku yang paling TOP deh! Hehehe!

Setelah sukses mementaskan pertunjukkan perdanaku dan Aldo, kami dipanggil kembali keruangan Pak Arya dan kami menandatangani sebuah kontrak, yang artinya kami telah diresmikan untuk menjadi penyanyi di cafe ini.

Aku, Aldo, dan kak Reisha terlihat senang sekali ketika kami keluar dari ruangan pak Arya. Tapi setelah keluar, terlihat ada seseorang yang tengah berdiri disebuah tembok, dan ia tersenyum ketika lelaki itu melihat sosokku.

"Ikhsan! Tadi aku udah liat penampilan kamu! Wah, ternyata kamu ini pinter nyanyi ya... Aku baru tau, hehe!" kak Reisha dan Aldo menatapku dan lelaki itu secara bergantian. Wah... Kenapa dia ada disini!?

"Wah, Yuda... Kenapa kamu ada disini? Tadi kamu liat aku? Wah, jadi malu...hehehe," gak nyangka ternyata Yuda juga salah satu pelanggan di cafe ini! "Eh ya, Yud! Ini kak Reisha, kakaknya temen aku... Dan yang main gitar bareng aku tadi namanya Aldo, sahabat kecilku!"

Kak Reisha menjabat tangan Yuda dengan ramah, dan ketika Yuda mengulurkan tangannya ke Aldo. Aldo tampak diam sebentar, menatap lelaki itu dengan tajam.

"Gue Aldo. Sahabatnya Ikhsan dari kecil, sampe sekarang." ujar Aldo dengan nada yang dingin. Waduh, kenapa dia!? Perasaan tadi dia senang-senang aja? Kenapa dia keliatan sensi banget ya sama Yuda?

1 comments:



  1. Hai sobat Gay & Bisex indonesia...

    Salam untuk anda pecinta Travelling.
    ayok... kita jalan" bareng bersama teman komunitas,
    kumpul bareng, happy bareng,
    ketawa bareng pastinya...

    Bagi yg Jomblo???
    siapa tau...
    moment ini bisa mempertemukanmu dg seseorang
    yg diharapkan...
    ambil hikmah positif untuk bisa mengenal mereka.

    Buka mata untuk melihat dunia lebih luas.
    refresh pikiran oleh aktivitas keseharian.
    saling mengenal 1 dg yg lainnya.

    ikuti Update acara kami,
    Salam Wisata Indonesia, With Guys
    Admin Contact :
    +6281949484385
    BBM : 24c54a02
    weChat : gaybelitong
    email : palatmerah@gmail.com


    FacebookGabungSini


    Twitter~>MasukSini


Post a Comment