I'll Stand by You Part. 4

Thursday, December 6, 2012

I'll Stand by You 
Part 4: Me, and my dream
*** 

~Ikhsan's POV~

"Jawab aku, Chan. Kamu habis dari mana?"

Aku benar-benar tak bisa membalas pertanyaannya. Gawat, apa yang harus aku katakan? Lagipula kenapa Aldo bisa ada disini? Ini sudah tengah malam...

"Chan, please jawab pertanyaanku. Kamu habis dari mana? Siapa Pria tadi yang barusan mengantarmu pulang?" kedua bola mata Aldo yang hitam pekat sedang menatap kedua bola mataku yang coklat. Aku berpikir sejenak.. Apakah aku harus membohonginya? Atau aku harus jujur padanya? Aku takut kalau nantinya Aldo akan menjauhiku kalau dia tau pekerjaanku. Tapi kalau misalnya aku harus berbohong padanya? Aku nggak bisa...

"Masuk ke dalam dulu aja, Do. Biar aku jelaskan semuanya..." Aldo segera mengekoriku dari belakang. Ketika aku membuka pintu rumah, aku mempersilahkan Aldo untuk duduk di ruang tamu.

Aldo menatapku dengan tatapan yang cemas. Dan dengan satu tarikan nafas yang ku keluarkan, aku pun memulai menjelaskan semuanya pada Aldo. Dan sepertinya Aldo mendengarkan semua ceritaku dengan serius. Baru kali ini aku melihatnya serius seperti ini...! Mungkinkah Aldo sudah tak mau berteman denganku lagi begitu ia tahu kalau aku bekerja di tempat-tempat hiburan? Tapi aku tidak akan terjerumus! Disana aku hanya menari saja... Apakah salah?

"Kamu nggak salah kok, Chan. Tapi sebaiknya kamu berhenti dari pekerjaanmu itu... Kalau kamu ketauan pihak sekolah gimana?" tanya Aldo dengan nada khawatirnya. Aku hanya bisa terdiam sambil memainkan jari-jariku dengan gelisah. Berhenti? Bagaimana bisa? Kalau aku berhenti dari pekerjaan ini, aku harus bagaimana lagi untuk bertahan hidup? Kalau menjadi pelayan biasa gajinya tidak mencukupi biaya sekolahku perbulan. Tapi Aldo ada benarnya juga, aku selalu khawatir kalau pekerjaanku ini diketahui oleh pihak sekolah.

"Lantas, aku harus bagaimana, Do? Kalau aku berhenti, aku gak bisa memenuhi kebutuhan hidupku..." Aldo tampak berpikir sebentar. Dia menyenderkan bahunya di sofa sambil menghelakan nafas yang panjang.

"Ah! Aku punya ide!" seru Aldo dengan penuh semangat. "Besok aku bakal kasih tau ke kamu. Sekarang mendingan kamu istirahat dulu, ok?" aku menatap Aldo dengan bingun. Kira-kira ide apa ya yang sedang dia pikirkan?

"Oh ya, aku boleh nginep disini gak?" eh!? Aldo nginep disini? Ngapain ya? Aku sih seneng banget kalau dia nginep, tapi...

"Boleh aja sih, tapi kayaknya aku gak punya baju ganti yang pas buat kamu... Gimana dong?" Aldo tersenyum mendengar pertanyaanku, dan ia membuka tas ranselnya yang ia taruh dibawah sofa.

"Tenang, aku udah mempersiapkan semuanya kok!" ujarnya dengan senyum yang lebar. Wah, jadi dia sudah merencanakannya ya? Ternyata Aldo datang kerumahku hanya untuk sekedar menginap. Katanya dia masih kangen sama aku, hahaha, ada-ada aja dia.

"Yaudah, kamu dikamar bekas kakakku aja ya? Aku mau mandi dulu sebentar," aku langsung mendirikan tubuhku dari tempat duduk dan bergegas mengambil baju rumah dari lemari kamarku.

"Wah, ternyata Ichan-ku udah bisa tidur sendiri ya... Padahal pas waktu kecil dulu kamu kan yang selalu ngajakin aku buat tidur nemenin kamu..." mendengar kalimat Aldo membuat wajahku berubah menjadi merah padam, entah malu, entah marah. Hah, Aldo memang ngeselin!

"Itu kan dulu...! Woooo!" protesku yang sambil melempar bantal tidurku kemukanya si jelek (baca:Aldo). Sayangnya, Aldo berhasil menangkap lemparan bantalku! Argh, dia malah melempar balik ke aku... Hiks, sakit.

"Berani ngelawan nih anak!" ujarnya yang kini tengah berlari kearahku dan langsung ngelitikin aku. Huwaaa, ternyata dia masih inget kalau kelemahan aku tuh dikelitikin!

"Adududuh...huahahaha..udah do, stop please...gyahahaha!!" bukannya Aldo berhenti, tapi dia makin cepet ngelitikin akunya! Aduh, kasur aku jadi berantakan deh T.T

Setelah Aldo puas mengelitiku, akhirnya aku dan Aldo sama-sama terkapar lemas diatas tempat tidurku. "Makanya, jadi orang jangan sok! Kamu tuh butuh waktu 1000 tahun buat bisa ngalahin aku!" aku hanya terdiam sambil menatap Aldo dengan kesal. Hah, dia dari dulu memang gak pernah berubah. Tapi aku bersyukur juga sih, itu artinya persahabatan kami masih sama seperti yang dulu, gak ada yang berubah.

"Udah, kamu gak usah mandi. Nanti rematik lho, mending kita langsung tidur aja..." benar kata Aldo. Aku juga capek sih sebenernya, males banget buat berdiri. Apalagi tangannya Aldo sudah berada di atas leherku, aku makin susah untuk beranjak dari kasurku.

Sudah lama aku tak merasakan perasaan bahagia ini. Sebelum Aldo datang, aku hanya tidur sendirian di setiap malam. Jangankan tidur, makanpun aku sendirian, bahkan tak ada satupun orang yang datang menyambutku ketika aku memberikan salam pulang. Hanya dengan Aldo yang membuatku tak merasa sendirian lagi dirumah ini.

Dulu waktu SD, aku selalu memimpikan hal-hal yang buruk, mungkin waktu itu aku belum terbiasa untuk tidur sendirian. Makanya aku selalu meminta Aldo untuk menginap dirumahku, supaya aku bisa tenang dalam tidurku. Ternyata benar, semenjak Aldo menginap dirumahku, aku jadi tak pernah memimpikkan hal-hal yang buruk lagi.

Seperti sekarang ini, aku bermimpi tentang sesuatu yang indah. 

1 comments:



  1. Hai sobat Gay & Bisex indonesia...

    Salam untuk anda pecinta Travelling.
    ayok... kita jalan" bareng bersama teman komunitas,
    kumpul bareng, happy bareng,
    ketawa bareng pastinya...

    Bagi yg Jomblo???
    siapa tau...
    moment ini bisa mempertemukanmu dg seseorang
    yg diharapkan...
    ambil hikmah positif untuk bisa mengenal mereka.

    Buka mata untuk melihat dunia lebih luas.
    refresh pikiran oleh aktivitas keseharian.
    saling mengenal 1 dg yg lainnya.

    ikuti Update acara kami,
    Salam Wisata Indonesia, With Guys
    Admin Contact :
    +6281949484385
    BBM : 24c54a02
    weChat : gaybelitong
    email : palatmerah@gmail.com


    FacebookGabungSini


    Twitter~>MasukSini


Post a Comment